ECO BALL PENCUCI AJAIB TANPA DITERJEN, RAMAH LINGKUNGAN. >> KUMPULBLOGGER

Friday, November 25, 2011

JIKA...............


"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS 46:15)


Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi

Thursday, November 24, 2011

TIADA YANG DILAHIRKAN TERUS BERILMU

Tidak ada kebanggaan kecuali bagi ahlul ilmi (orang-orang yang berilmu). Karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk bagi orang yang meminta dalil-dalilnya. Dan derajat setiap orang itu sesuai dengan kebaikannya (dalam masalah ilmu). Sedangkan orang-orang yang bodoh adalah musuh bagi ahlul ilmi. Dan sya'irnya Al-Imam Asy-Syafi'i:

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِلُ

Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh. Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu). Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.

PENTINGNYA BELAJAR SEJARAH

Bukanlah insan bukan juga alim, orang yang dirinya jahil sejarah. Siapa yang belajar dengan arif sejarah orang-orang terdahulu, sesungguhnya ia telah menambah umur-umur mereka kepada umurnya. Maka marilah kita lihat keadaan mereka, mengikuti petunjuk mereka, dan berjalan di atas langkah-langkah mereka. Berkata salah seorang penyair, Maka engkau telah memberitakan aku tentang kisah mereka, wahai Sa'ad.

Maka engkau menambah lagi kisah tersebut Aku semakin rindu dengan mereka Sehingga tambahkanlah cerita-cerita tersebut kepadaku, wahai Sa'ad (Uluwul Himmah). Berkata seorang penyair lainnya, Ulang-ulangilah cerita-cerita tentang mereka, wahai Hadi. Maka sesungguhnya cerita mereka semakin menerangi hati yang dalam keadaan gundah gulana ini (Uluwul Himmah)

Wednesday, November 9, 2011

HYPNOSIS SCRIPTS

SCRIPT # 1:NAIL BITING

You have made a decision that the time has come for you to be free of this nail biting habit. This is your decision and you are doing this for your own personal well-being. You have many reasons for wanting to be free of this habit.

I would like you to spend a moment and think of why you want to be free of this nail biting habit. Imagine, picture, or at least think about your nails the way that you would like them to be. You have the ability to allow your nails to grow. You have the desire to allow your nails to grow. With the ability and the desire you can accomplish anything that is important to you. Allowing your nails to grow is important to you.

I would like you now to spend a moment and think of another person’s nails. This person has nails the way that you would like yours to become. Your nails can, and will look as nice or better than this person’s that you are now thinking about.

Tuesday, November 8, 2011

MANAJEMEN PELAKSANAAN KURIKULUM MADRASAH

Pendahuluan


Pentingnya madrasah sebagai lembaga pendidikan dasar dan menengah bagi masa depan ummat Islam di Indonesia kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi.  Madrasah, yang sampai saat ini jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia, masih tetap menjadi tumpuan harapan sebagian besar ummat Islam yang menginginkan anak-anak mereka ‘berbahagia di dunia dan berbahagia di akhirat’. Artinya, menguasai ilmu dunia dan ilmu akhirat sekaligus, sesuatu yang, menurut mereka, tidak atau belum dapat diberikan oleh sekolah.

    Namun kenyataan menunjukkan bahwa, dalam banyak hal, banyak madrasah yang kalah bersaing dalam bidang kualitas pendidikan dengan sekolah.  Banyak faktor yang menyebabkan kekalahan dalam persaingan ini, salah satunya adalah pengelolaan pelaksanaan kurikulum.  Topik inilah yang menjadi fokus dari makalah ini.

     Makalah ini akan dimulai dengan menunjukkan pentingnya kurikulum bagi kemajuan atau peningkatan kualitas madrasah.  Sesuai dengan kemajuan dalam teori pendidikan yang telah memperkenalkan pendekatan sistem dalam pendidikan, makalah ini kemudian mengajak peserta penataran untuk membahas masalah pendekatan sistem itu dalam pengelolaan kurikulum madrasah.  Selanjutnya, makalah ini akan membahas peranan visi madrasah bagi pengembangan kurikulum.  Terakhir, makalah ini akan membahas beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mengelola pelaksanaan kurikulum di madrasah.

Thursday, November 3, 2011

PSIKOLOGI ISLAM - SEJARAH PSIKOLOGI

Sejarah psikologi dibentuk oleh kebijaksanaan Yunani Kuno selama berabad-abad, sampai ulama Islam membawa teks Yunani ke Rumah besar Kebijaksanaan. oleh Martyn Shuttleworth (2010)

Di sini, mereka mengembangkan ide-ide mereka sendiri dan psikologi Islam yang baru muncul, yang kemudian akan mempengaruhi Eropa karena menepis memori Abad Kegelapan dan menjalani Renaisans pertama.

Sementara psikologi Islam mempertahankan sifat Hellenic melihat pikiran, filsafat dan semangat bersama-sama, ulama Timur Tengah juga mulai mengembangkan pendekatan yang lebih praktis untuk psikologi. Psikologi Islam didasarkan pada mencari cara untuk menyembuhkan dan menyembuhkan, bukan sekadar berteori.

Seperti halnya dengan psikologi Yunani Kuno, penting untuk diingat bahwa cendekiawan Muslim tidak memiliki istilah khusus untuk psikologi dan tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai psikolog. Ulama Islam tidak mempraktekkan disiplin itu dalam pengertian modern dari kata itu dan membungkusnya bersama-sama dengan standar pendekatan mereka, holistik untuk hal-hal medis.

Beyond Cognitivism: Mutualism and Postmodern Psychology

John Pickering
Psychology Department, Warwick University, UK


Abstract. Postmodern science is shifting from mechanism toward organicism, from the metaphysics of Descartes toward those of Whitehead. However, cognitivism, which has until recently been the predominant paradigm of Western psychology, retains an implicitly Cartesian view. This is restricting the investigation of consciousness.

The paper sketches an alternative paradigm, termed mutualism, that attempts to ease this restriction. Psychological inquiry needs to take fuller account of the reciprocally evolved levels of physical, biological and psychological order which support mental life and from which it has emerged. These levels interact through organic modes of causation which are essentially the interchange of meaning. Mental life and consciousness are integral parts of this interchange. Psychological inquiry into consciousness needs to recognise the special character of organic causation and to consider meaning in an ecologically realistic way.

Recent critiques of cognitivism are reviewed to show a substantial overlap with mutualism. The paper concludes by considering how the postmodern condition of psychology promotes a concern with values as well as facts.